MATA HATI DAN HATI YANG BERMATA

Antara Hati dan Harta

dari google

dari google

Allah swt berfirman :
وإنه لحب الخير لشديد
“Dan sesungguhnya manusia itu amat sangat cinta pada harta” (Al Adiyat : 8)

Itulah karakter umum manusia.
Sehingga sering kali seseorang semakin diberikan kelebihan harta justru semakin sangat perhitungan pada harta, bahkan bisa semakin bakhil, dan semakin berat beramal dan berbagi.

Hal ini krn umumnya tabiat manusia, semakin diberikan kelebihan harta, semakin banyak pula keinginannya. Bahkan keinginan itu selalu lebih besar dari harta yg dimilikinya. Belum lagi dg tututan perubahan gaya hidup dg semakin bertambahnya harta.

Sehingga berapa pun uang yg dimiliki tidak pernah merasa cukup, dan semakin berat untuk berinfaq.
Bahkan sering kali keinginan2 / obsesi2nya dijadikan alasan pembenar keengganannya untuk berbagi. Merasa berat krn masih punya obsesi ini dan itu, ingin beli ini dan itu.

Ilustrasi sederhana:
Ketika seseorang hanya memiliki uang puluhan atau ratusan ribu, mungkin dia hanya berpikir untuk bisa makan sehari2 saja. Blm ada keinginan yg macam2. Dlm kondisi ini mungkin justru mudah bagi seseorang untuk menyisihkan sebagian hartanya untuk berbagi.
Tapi ketika punya uang 10 juta, dia sdh punya keinginan beli motor baru, tapi masih kurang dikit.
Ketika punya 100 juta, jd ingin punya mobil, masih kurang juga.
Punya uang lebih lagi ingin beli rumah, dan masih tetap kurang sedikit.
Punya uang lebih lagi ingin ganti mobil yg lebih bagus.
Begitu seterusnya.
Hingga tak jarang orang yg sebenarnya punya banyak uang, masih merasa miskin terus, atau bahkan merasa lebih miskin dari orang yg sebenarnya lebih miskin darinya. Sebab selalu ada keinginan yg blm terpenuhi krn uangnya selalu kurang sedikit.

Belum lagi tuntutan gaya hidupnya.
Baru selesai makan2 di sebuah restoran ternama, sudah berpikir rencana makan2 berikutnya di restoran yg lain.
Baru pulang jalan2 di suatu tempat wisata terkenal, sudah memikirkan rencana jalan2 berikutnya ke tempat wisata yg lain.

Bahkan banyak seorang yg “berharta” bisa sangat teliti dan jeli dlm melihat dan berburu harga promo, diskon, dan hadiah dari sebuah mini market atau mall.

Pengalaman pribadi, saya pernah harus menunggu sangat lama di depan kasir mini market krn ada seorang wanita yg sudah lanjut usia (kira2 usianya 70an th), yg didampingi seorang pembantu, dan diantar sopir dg mobil mewah, begitu detailnya mempermasalahkan bonus sovenir dari mini market tsb. Lalu dia buka dompetnya, yg ternyata berisi tumpukan stamp sebagai bukti untuk mendapatkan sovenir yg nilainya sebenarnya sangat kecil sekali. Lalu sambil meminta kpd kasir sejumlah sovenir yg ia rasa sbg haknya, dg bangganya ia mengatakan : ” ini soalnya yg satu mau saya taruh di apartemen saya yg ini, yg satu lagi di apartemen saya yg di situ, yg satu lagi buat yg di sana lagi”
!!!!

Dan kadang kala kita akan dapat mengetahui hakikat kepribadian seseorang yg sebenarnya ( tak terkecuali sahabat kita atau orang terdekat dg kita) ketika bermuamalah dg yg namanya “UANG”.

Benarlah sabda Rasulullah saw :
” ﻟَﻮْ ﺃَﻥَّ ﻟِﺎﺑْﻦِ ﺁﺩَﻡَ ﻭَﺍﺩِﻳًﺎ ﻣِﻦْ ﺫَﻫَﺐٍ ﺃَﺣَﺐَّ ﺃَﻥْ ﻳَﻜُﻮﻥَ ﻟَﻪُ ﺛَﺎﻧِﻴًﺎ , ﻭَﻟَﻦْ ﻳَﻤْﻸَ ﻓَﺎﻩُ ﺇِﻻ ﺍﻟﺘُّﺮَﺍﺏُ ، ﻭَﻳَﺘُﻮﺏُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﻦْ ﺗَﺎﺏَ ” .
“Seandainya anak adam memiliki satu lembah emas, niscaya dia ingin punya dua, dan tdk ada yg bisa memenuhi mulutnya kecuali tanah, dan Allah menerima taubat bagi orang yg bertaubat” (HR. Al Bukhari)

Inilah keumuman hati manusia terhadap harta. Semua manusia pada dasarnya cinta harta, semua punya kebutuhan, dan semua punya obsesi. Namun apabila hati ini tdk segera ditundukkan dan diarahkan dg baik, maka seseorang akan selalu diperbudak dg obsesi2nya, hingga melalaikannya dari beramal dg hartanya, serta melalaikan ibadah kpd Allah krn alasan kesibukan yg merupakan konsekwensi tuntutan obsesi yg tak pernah terpuaskan, bahkan hingga lanjut usianya.

Sebagaimana sabda Rasulullah saw:
يهرم ابن آدم ويبقى منه اثنتان الحرص و الأمل
“Anak Adam menjadi tua namun tetap tinggal padanya dua hal, obsesi dan angan2.”(HR. Bukhari & muslim)

Juga firman Allah swt dlm surat At Takatsur ayat 1 &2:
ألهاكم التكاثر
“Berbanyak2an telah melalaikan kalian”(1)

SAMPAI KAPAN?
حتى زرتم المقابر
“Sampai kalian masuk ke dalam KUBUR!!!”(2)

Kita semua tdk ada yg aman dari penyakit ini. Boleh jadi belum muncul krn belum ada peluang (na’udzubillahi min dzalik).

Maka selalu waspada akan lebih berpeluang untuk terjaga.
Krn hati itu butuh dilatih dan dikontrol terus menerus.

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ
“Wahai Yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkan hatiku di atas agamaMu.

اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
“Ya Allah bantulah aku untuk berdzikir kepadaMu, bersyukur kepadaMu, dan membaguskan ibadah kepadaMu.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُبِكَ مِنَ الْجُبنِ وَ الْبُخْلِ
“Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari sifat penakut dan bakhil”

اللَّهُمَّ لاَ تَجْعَلِ الدُّنيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغ عِلْمِنَا
” Ya Allah jangan Engkau jadikan dunia obsesi terbesar kami dan puncak dari ilmu kami”

آمين يا مجيب السائلين

– Arham bin Ahmad Yasin –

Ust Arham

Hikmah Alquran berbahasa Arab

Hikmah Al-Quran Diturunkan Berbahasa Arab

al-quranApa hikmah, Allah menurunkan al-Quran berbahasa arab? Berangkat dari sini, kita akan menggali sisi keistimewaan bahasa arab, sehingga Allah memilihnya sebagai bahasa al-Quran.

Sebelum melihat sisi keistimewaan bahasa arab, satu hal penting yang perlu kita tanamkan, bahwa Allah menciptakan segala sesuatu di alam ini dan Allah yang paling berhak untuk memilih siapa diantara makhluknya yang memiliki keunggulan melebihi yang lain. Ada milayaran manusia. Tentu saja, derajat mereka tidak sama. Allah berhak memilih, siapa diantara mereka yang berhak menjadi nabi dan rasul.
Ada ribuan bahasa di alam ini. dan Allah berhak memilih bahasa mana yang paling layak untuk kitab-Nya.
Kita yang hanya berposisi sebagai hamba, hanya bisa menerima saja, dan  sama sekali tidak berhak mengkritik.
Semacam ini Allah ajarkan dalam firman-Nya,

وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ

“Tuhanmu menciptakan apa saja yang Dia kehendaki dan Dia memilih (sesuai yang Dia kehendaki). Mereka tidak bisa menentukan pilihan.” (QS. al-Qashas: 68)

Karena itu, alur berfikir yang benar terkait realita al-Quran, bukan bertanya, apa kelebihan bahasa arab, sehingga Allah memilihnya untuk bahasa al-Quran. Akan tetapi, cara berfikir yang tepat, bahwa dengan Allah memilih bahasa arab sebagai bahasa al-Quran, itu sudah sangat cukup untuk menjadi dasar yang menunjukkan bahasa arab memiliki banyak kelebihan.

Kelebihan Bahasa Arab

Allah menyebut bahasa arab dengan bahasa yang al-Mubin, yang artinya bahasa yang bisa menjelaskan.
Allah berfirman,

بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُبِينٍ

“Al-Quran itu turun dengan bahasa arab yang mubin.” (QS. as-Syu’ara: 195).

Ibnu Faris (w. 395) – salah satu ulama bahasa – menyatakan,

فلما خَصَّ – جل ثناؤه – اللسانَ العربيَّ بالبيانِ، عُلِمَ أن سائر اللغات قاصرةٌ عنه، وواقعة دونه

Ketika Allah Ta’ala memilih bahasa arab untuk menjelaskan (firman-Nya), menunjukkan bahwa bahasa-basaha yang lainnya, kemampuan dan tingkatannya di bawah bahasa arab. (as-Shahibi fi Fiqh al-Lughah, 1/4).

Diantara sisi penunjangnya, bahasa arab merupakan bahasa yang sangat tua dan terjaga. Dan semakin tua sebuah bahasa, akan semakin kaya dengan kosakata, semakin sempurna gramatikalnya dan banyak simbol-simbol makna.
As-Suyuthi memuji kekayaan linguistik dalam bahasa arab

لأنَّا لو احتجنا إلى أنْ نعبر عن السيفِ وأوصافه باللغةِ الفارسية، لما أمكننا ذلك إلا باسمٍ واحد؛ ونحن نذكرُ للسيفِ بالعربية صفاتٍ كثيرة، وكذلك الأسد والفرس وغيرهما من الأشياءِ المسميات بالأسماء المترادفة، فأين هذا من ذاك؟! وأين سائرُ اللغات من السَّعةِ ما للغةِ العرب؟! هذا ما لا خفاءَ به على ذي نُهية

Ketika kita hendak mengungkapkan kata pedang dengan bahasa persi, kita tidak akan bisa menceritakannya kecuali hanya dengan satu kata. Sementara kita bisa menyebut kata ‘pedang’ berikut sifat-sifatnya dengan banyak ungkapan dalam bahasa arab. Demikian pula kata ‘singa’ dan ‘kuda’ atau kata lainnya yang memiliki banyak sinonim. Sehingga bagaimana mungkin dua bahasa ini mau dibandingkan?! Bahasa mana yang lebih luas dari pada bahasa arab ?! semua orang yang berilmu mengetahuinya. (al-Mazhar fi Ulum al-Lughah, 1/254)

Menurut Syeikhu’l-Islam, Ibnu Taimiyah, “Taurat diturunkan dalam bahasa Ibrani saja. Dan Musa ‘alayhissalam tidak berbicara kecuali dengan bahasa itu. Begitu juga halnya dengan al-Masih: tidak berbicara tentang Taurat dan Injil serta perkara lain kecuali dengan bahasa Ibrani. Begitu juga dengan seluruh kitab. Ia tidak diturunkan kecuali dengan “satu bahasa” (bilisanin wahidin): dengan bahasa yang dengannya diturunkan kitab-kitab tersebut dan bahasa kaumnya yang diseru oleh para rasul.

Seluruh para Nabi, menyeru manusia lewat bahasa kaumnya yang mereka ketahui. Setelah itu, kitab-kitab dan perkataan para Nabi itu disampaikan: apakah diterjemahkan untuk mereka yang tidak tahu bahasa kitab tersebut, atau orang-orang belajar bahasa kitab tersebut sehingga mereka mengerti makna-maknanya. Atau, seorang utusan menjelaskan makna-makna apa yang dengannya ia diutus oleh Rasul dengan bahasanya…” (Lihat, Ibnu Taimiyah, al-Jawb al-Shahih liman Baddala Dina’l-Masih (Jawaban Yang Benar, Bagi Perubah Agama Kristus), (Cairo: Dar Ibnu al-Haytsam, 2003, jilid 1 (2 jilid), hlm. 188-189).

Sebagaimana Taurat dan Injil, Al-Quran diturunkan dalam satu bahasa, bahasa kaumnya. Bedanya, kenabian yang ada sebelum Islam, hanya diperuntukkan pada kaum tertentu atau zaman tertentu (lokalitas) saja. Nuh misalnya, hanya diutus kepada kaumnya (QS. 7: 59); Hud kepada kaumnya (QS. 7: 65); Shaleh kepada kaumnya (QS. 7: 73); Luth kepada kaumnya (QS. 7: 80); Syu‘aib kepada kaumnya (QS. 7: 85); dan Musa kepada Fir‘aun dan para punggawanya (QS. 7: 103).

Dakwah Nabi SAW di “Ummu’l-Qura”, sebagaimana arti yang sudah dijelaskan panjang lebar, bukan hanya dalam pengertian Mekkah semata. Juga bukan hanya untuk orang Quraisy, tidak pula untuk Jazirah Arabia saja, tapi untuk seluruh alam. (Baca QS. 25: 1, 34: 28, 7: 158, dan 9: 33).

So, sudah tahu mengapa Al Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab kan? Jangan terjebak pada pola pikir liberal ya.. Allah swt sudah menjaga Al Qur’an untuk kita sehingga Al Qur’an yang kita pegang hari ini, otentik sama dengan yang Rasulullah saw baca dan ajarkan kepada sahabat-sahabat Beliau..

Sejarah Kelam Syiah

Diambil dari link FB Jonru
Halaman Disukai · 18 okt 2015


Mengapa Syiah Hanya Mencintai Husein Saja, Bukan Anak Ali yang Lain?

Tahukah Anda, mengapa syiah senantiasa memuja dan menyembah Husein saja dan tidak mencintai anak-anak Fatimah yang lainnya?

Informasi berikut ini bisa jadi akan membuat Anda dan kaum muslimin sedunia kaget setengah mati, khususnya Syiah-syiah non Iran.

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut diatas mari kita lihat daftar anak kandung laki-laki Ali Bin Abi Thalib radhiyallahu anhu, sebagai berikut:

1.Hasan bin Ali bin Abi Thalib
2.Husein bin Ali bin Abi Thalib
3.Muhsin bin Ali bin Abi Thalib
4.Abbas bin Ali bin Abi Thalib
5.Hilal bin Ali bin Abi Thalib
6.Abdullah bin Ali bin Abi Thalib
7.Jakfar bin Ali bin Abi Thalib
8.Usman bin Ali bin Abi Thalib
9.Ubaidillah bin Ali bin Abi Thalib
10.Abu Bakar bin Ali bin Abi Thalib
11.Umar bin Ali bin Abi Thalib

Pernahkah Anda melihat bendera atau umbul-umbul Syiah yang bertulisan “Wahai Hasan…” atau يا حسن ?

Kenapa mereka hanya meminta kepada Husein saja, padahal Hasan juga anak kandung Ali bin Abi Thalib yang juga terlahir dari rahim Fatimah binti Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, baik Hasan maupun Husein sama-sama Ahlu Bait.

Pernahkah anda wahai Syiah-syiah non Persia mempertanyakan hal ini?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, ketahuilah informasi berikut ini:

Tahukah Anda bahwa 12 imam syiah seluruhnya berasal dari keturunan Husein saja?

Syiah hanya mensakralkan Husein saja, namun tidak mensakral Hasan dan tidak juga mensakralkan anak-anak Ali bin Abi Thalib yang lainnya yang semuanya diredhai Allah.

Jawabannya adalah: karena Husein menikahi wanita Persia Iran putri raja Yazdegerd yang bernama Shahrbanu atau yang dikenal dengan Syahzinan. Konon ketika Kekaisaran Persia ditaklukkan dan terbunuhnya Kaisar Yazdegerd maka putri-putrinya ditawan.

Saat itu Umar menghadiahkan putri sang Kaisar yang bernama Syahzinan kepada Husein bin Ali bin Abi Thalib dan Husein pun menikahinya. Oleh karena itulah Syiah begitu mensakralkan Husein dan para imam Syiah yang terlahir dari rahim Syahzinan berdarah Persia, dan bukan seperti klaim mereka bahwa mereka mencintai keluarga nabi Muhammad yang berasal dari Arab.

Hakikatnya, mereka sangat mencintai Ahlu Bait kaisar yang menjadi moyang 12 imam yang semuanya berasal dari ibu berdarah Persia, mereka sangat fanatis dalam mencitai dan memuja kakek anak-anak Husein sang kaisar Persia, bukan sang nabi yang berasal dari Arab.

Imam-imam yang mereka sakralkan dan mereka anggap maksum satu level dengan nabi-nabi itu hanyalah imam-imam yang berasal dari keturunan raja Persia Yazdegerd, tidak ada yg berasal dari Arab.

Mereka mencintai Husein dan para imam-imamnya karena mereka meyakini bahwa di dalam darah imam itu mengalir darah Persia keturunan kaisar.

Mereka hanya mencintai Ahlu Bait kaisar raja Persia, bukan Ahlu Bait nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. (*)

Sumber tulisan: http://www.fimadani.com/mengapa-syiah-hanya-mencintai-husein-saja-bukan-anak-ali-yang-lain/

Tanda-tanda sebelum hari kiamat

5 Tanda Mengerikan Sebelum Kiamat Terjadi

Posted by Lampu Islam Selasa, 06 Oktober 2015

Diterjemahkan dari artikel pada situs: islamreligion.com

  1. Tiga Tanah Longsor

Destroyed City
Di antara tanda-tanda besar hari kiamat adalah tiga tanah longsor yang akan terjadi. Satu akan terjadi di Timur, satu di Barat, dan satu di Jazirah Arab. Tidak banyak informasi tentang peristiwa ini, dan karena itu tidak banyak yang bisa dijelaskan lebih lanjut. Namun, penafsir hadits terkenal ibn Hajar mengatakan bahwa tanah longsor adalah kejadian yang sudah lumrah terjadi. Oleh karena itu, menurut pendapat beliau, ada kemungkinan bahwa ketiga tanah longsor yang akan terjadi sesaat sebelum hari kiamat berkekuatan sangat besar dengan tingkat kerusakan yang luar biasa, hal itulah yang membedakan tanah longsor ini dengan tanah longsor yang sudah sering terjadi. [1] Wallahu’alam.

 

  1. Kabut Asap

smoke
Di antara tanda-tanda besar yang disebutkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam, adalah adanya asap. Allah berfirman tentang kejadian ini dalam Quran:

Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih.” (Quran 44: 10-11)

Sekali lagi, selain apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah, sangat sedikit hal yang dapat dijelaskan mengenai tanda ini. Namun, ada hadits dimana Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda:

Sesungguhnya, Tuhan kalian telah memperingatkan tentang tiga [hal]: Kabut yang meliputi orang beriman seperti penyakit pilek dan meliputi orang kafir dimana kabut itu mengepul sampai-sampai keluar dari telinganya.”

  1. Terbitnya Matahari dari Barat 

Menurut sejumlah besar ahli tafsir Quran, berdasarkan hadits-hadits Rasulullah, huruf yang dicetak tebal dari ayat berikut ini mengacu pada fenomena terbitnya matahari dari Barat sebelum terjadinya hari kiamat:

Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut world_on_firenyawa mereka) atau kedatangan (siksa) Tuhanmu atau kedatangan beberapa tanda dari Tuhanmu. Pada hari datangnya tanda dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah: “Tunggulah olehmu sesungguhnya Kamipun menunggu (pula).” (Quran 6: 158)

Dalam sebuah hadits sahih, Rasulullah membacakan ayat ini setelah menjelaskan bahwa manusia akan melihat terbitnya matahari dari Barat. Sahih Bukhari meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda:

Kiamat tidak akan datang sampai matahari terbit dari Barat; dan ketika matahari terbit (dari Barat) dan orang-orang melihatnya, mereka semua akan beriman. Dan itu adalah (waktu) ketika tidak ada gunanya apabila seseorang baru beriman pada waktu itu. Kemudian beliau membacakan ayat lengkap (6: 158).”

Tanda ini begitu jelas sehingga tidak ada lagi orang-orang yang akan meragukan atau menolak untuk beriman setelah melihatnya. Ketika seseorang melihat tanda alam ini, kenyataan akan membuatnya tersadar, oleh karena itu, tidak ada lagi ujian atau tes. Bahkan, pada saat itu, ujiannya telah berakhir dan umat manusia sudah melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa kehidupan dunia adalah ujian. Itulah sebabnya orang yang baru beriman tidak akan ada artinya pada waktu itu dan keimanannya tidak akan diterima oleh Allah. [2]

Namun, sebelum tanda ini terjadi, pintu untuk bertobat kepada Allah masih terbuka lebar, betapa besar kasih sayang Allah dan juga Dia Maha Adil dan Bijaksana. Dalam Sahih Muslim, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda:

Barangsiapa yang mencari ampunan (dari Allah) sebelum terbitnya matahari dari barat (sebelum hari kiamat), Allah akan menyambutnya dengan ampunan.”

Terbitnya matahari dari Barat adalah salah satu dari tiga tanda yang sangat jelas tentang hari kiamat. Rasulullah bersabda:

Ketika tiga tanda muncul keimanan tidak akan ada artinya bagi orang-orang yang sebelumnya tidak beriman: Terbitnya matahari di tempatnya terbenam, Dajjal, dan binatang melata di bumi.” [3]

Sahih Muslim juga meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda:

Tanda pertama [4] adalah terbitnya matahari dari barat, munculnya binatang di hadapan manusia di pagi hari, dan setelah terjadinya tanda yang pertama, tanda kedua tidak lama akan mengikutinya.”

Selanjutnya kita akan membahas tanda berikutnya yaitu munculnya binatang melata di bumi.

  1. Binatang Melata di Bumi

Snake
Allah berfirman dalam Al-Quran,

Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.” (an-Naml 27:82).

Ayat ini menjelaskan tentang binatang melata yang akan muncul dari bumi sebelum hari kiamat

Ketika binatang itu datang, ia akan memberitahukan kepada manusia tentang siapa saja yang beriman dan yang kafir. Ahmad meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda:

Binatang itu akan muncul dan dia akan menandai manusia di hidungnya. Orang-orang kemudian akan menjalani hidup dengan tanda ini sampai-sampai ketika seseorang akan membeli seekor unta dan ketika dia ditanya, ‘Dari siapa kau membelinya?’ Ia akan menjawab, ‘Dari dia yang menandai orang-orang.'” (Al- Albani)

  1. Api yang Akan Mengumpulkan Manusia

apocalypse_by_mmmarcin Ini adalah yang tanda besar terakhir dari hari kiamat. Setelah ini terjadi, kiamat sudah sangat dekat. Sahih Muslim meriwayatkan hadits dimana Rasulullah menjelaskan sepuluh tanda-tanda besar yang berakhir dengan, “pada akhirnya api yang membakar akan muncul dari Yaman, dan akan mengumpulkan manusia ke tempat mereka berkumpul.” Kita tidak bisa membayangkan betapa besarnya kobaran api ini dan horor (rasa takut yang teramat sangat) yang hinggap pada hati setiap manusia yang menyaksikan api ini. Setelah ini, yang akan terjadi adalah kiamat dan dibangkitkannya umat manusia untuk diadili Tuhan mereka.

Kata-kata akhir

Tentu saja tidak ada yang tahu kenapa Allah subhanahu wa ta’ala memilih untuk mengakhiri penciptaan ini dengan cara yang luar biasa dan menakjubkan seperti ini. Penciptaan ini benar-benar mengagumkan dan mungkin karena itulah penciptaan Allah juga diakhiri melalui peristiwa-peristiwa yang menakjubkan dan luar biasa. Dan seorang Muslim yakin sepenuhnya bahwa inilah yang akan terjadi, karena Quran dan Rasulullah telah menjelaskan peristiwa-peristiwa ini. Dengan kiamat semakin dekat, setiap manusia harus memikirkan dan mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangannya, apalagi apabila dia telah mengetahui peristiwa-peristiwa yang akan terjadi sebelum kedatangannya.

http://www.lampuislam.org/2015/10/5-tanda-mengerikan-sebelum-kiamat.html